Juli…Kini kau siap pergi,
melepaskan tangkai pertangkai jati dirimu…
Juli, kini sejatinya aku
mengerti, bahwa menuntutmu berarti menuntut kesalehan keimamanku…
Juli, kini tangkai yang kau
lepas kembali padaku, berserakan dan mengotori halaman rumahku…
Juli, saat tiba kau benar-benar
pergi, kuharap tangkai tu tegak berdiri, agar tak mati terpanggang mentari…
Juli, kini kisahku dengan juni
dimulai pada Agustus ini…
Semoga kelak tangkai itu
berbunga, dan menguapkan aroma cinta yang harum mewangi…
Nanti, pada Desember kehdupanku