Bandung
malam hari. Kata orang, udara Bandung makin hari makin pengap dan panas akibat perusahaan
otomotif yang ingin meraup keuntungan dari angka produksi kendaraan yang selalu
meningkat. Bagiku, udara Bandung tetap selalu membuat bulu kudukku berdiri, dingin hingga menyusup ke tulang. Hanya ada dua orang yang duduk dalam angkutan kota berwarna ungu ini. Keberadaan penumpang yang hanya dua orang ini seolah menjadi alasan bagi sang supir untuk melajukan mobil pabrikan Jepang ini dengan kecepatan maksimum. Hingga melewati Unisba, tak kunjung ada penumpang lain yang turut serta. Si supir mulai putus asa.
meningkat. Bagiku, udara Bandung tetap selalu membuat bulu kudukku berdiri, dingin hingga menyusup ke tulang. Hanya ada dua orang yang duduk dalam angkutan kota berwarna ungu ini. Keberadaan penumpang yang hanya dua orang ini seolah menjadi alasan bagi sang supir untuk melajukan mobil pabrikan Jepang ini dengan kecepatan maksimum. Hingga melewati Unisba, tak kunjung ada penumpang lain yang turut serta. Si supir mulai putus asa.
#Hasan
Aku masih terdampar diangkot depan warung Bu Imas. Salah
satu tempat kuliner terkenal di kota Bandung. Warung yg tak pernah sepi
peminat. Begitu hasil pengamatanku. Padahal disekitaran jalan Balong Gede saja,
tempat warung ini berada, setidaknya ada empat bangunan berwarna kuning dan
bertuliskan nama Warung Bu Imas didepannya. Dan empat-empatnya selalu ramai
pembeli. Aku sendiri pernah dua kali makan siang di tempat ini. Kesimpulannya;
Maknyuus.
Maka, jika ke
Bandung dan tidak mampir kewarung Bu Imas rasanya sangat disayangkan. Angkot
Kalapa-Dago yg kunaiki sudah 20 menit nongkrong di jalan Balong Gede. Lewat
pukul 21. 00. Mobil menuju terminal Dago di ujung jalan Ir. H. Juanda memang
kurang semarak. Hal ini bisa dimaklumi karena toko-toko pakaian yg berderet
disepanjang jalan Dewi sartika yg menghubungkan Masjid Raya Bandung dengan
terminal Kalapa sudah mulai sepi. Penumpang baru akan ramai ketika memasuki
lampu merah di depan Bandung Indah Plaza. Jam segini, pusat keramaian Bandung
memang akan beralih ke kawasan Bandung Utara. Disana ada banyak tempat
nongkrong yang asyik. Dago Plaza, bukit bintang, Resor Dago, Setia Budi dan
Lembang adalah sebagaian dari destinasi favorit menghabiskan malam. Ban mobil
angkot baru akan berputar, ketika suara di sebrang jalan memanggilku.
"Hasan...hasan....Turun!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar