MENJADI MUDA YANG MULIA

Tuhan Membenci Orang Tua yang tak Taat dan Mencintai Anak Muda yang Tekun Berbuat Baik

Jumat, 23 November 2012

PUISI: Tangis Warnaku



Tangis warnaku
oleh rosyad elbantani

Tangis terulang beribu tahun,
diwarna dan mewarnai dunia,
menjadi simbol dan rentetan
jejak-jejak zaman,
menjadi penyejuk dan dahaga ksedihan,
menjadi bunga dan senyum keharuan,
menjadi teman dan musuh kesendirian,dan
menjadi "karena" dari sebuah permohonan..

Diposting oleh Muda-mulia di 06.43
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Puisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

  • ►  2020 (5)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
  • ►  2016 (5)
    • ►  Februari (5)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (18)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2013 (16)
    • ►  Desember (11)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
  • ▼  2012 (11)
    • ►  Desember (2)
    • ▼  November (9)
      • Buih Cinta Sang Musafir
      • Wawancara dalam Proses Penggalian Informasi
      • CATATAN: HIDUP DAN BERGERAKLAH
      • PUISI: Tangis Warnaku
      • PUISI: kemeja merah jambu ayahku
      • CERPEN: Iblis Dizholimi Manusia
      • PUISI: Hikmah Sang Pemulung
      • ARTIKEL: AL QUR’AN DALAM DIMENSI SEJARAH
      • ARTIKEL: MENJADI BERSIH AGAR TAK RISIH

Label

  • Artikel
  • catatan
  • Catatan Perjalanan
  • Cerpen
  • essai
  • Fiksi Mini
  • Ifa dan Hasan
  • Puisi

Mengenai Saya

Muda-mulia
Lihat profil lengkapku
Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.